Skip to main content

Manfaat Traveling Bagi Jiwa, Lebih dari Sekadar Jalan-Jalan

Kadang kita mikir, traveling itu cuma soal liburan, healing, atau sekadar kabur sebentar dari rutinitas. Padahal, jalan-jalan itu lebih dari sekadar memindahkan tubuh kita dari satu tempat ke tempat lain. Ada sesuatu yang jauh lebih dalam—sesuatu yang bikin jiwa kita bernafas lega. Sesuatu yang kadang ngga bisa kita ungkapkan.

Traveling

Saya tuh ngerasain sendiri, gimana traveling bisa jadi salah satu cara buat healing. Healing buat jiwa. Sebagai ibu rumah tangga yang rutinitasnya monoton sekali, bisa traveling - apalagi sendiri - itu anugerah banget deh. Tentu aja, kebutuhan anak dan suami sudah disiapkan dengan baik sebelum berangkat traveling.

Buat saya, traveling bukan sekadar jalan-jalan. Tapi banyak manfaat yang bisa saya dapatkan dari sebuah perjalanan yang saya lakukan. Diantaranya:

1. Traveling, Vitamin untuk Hati

Bayangin, setiap hari kita ketemu rutinitas yang sama. kerja, kuliah, tugas, macet, deadline. Lama-lama kepala kayak penuh sesak. Saat traveling, kita dikasih “vitamin” berupa pemandangan baru, suasana baru, bahkan orang-orang baru. Hati yang tadinya sumpek bisa kembali cerah. Rasanya kaya bertemu udara segar buat batin.

Baca Traveling itu Penting!

2. Membuka Jendela Baru dalam Hidup

Ketika kita datang ke tempat baru, otomatis kita belajar hal-hal baru. Bukan cuma soal budaya atau makanan khasnya, tapi juga cara pandang hidup orang lain. Kadang, dari situ kita jadi sadar: ternyata masalah yang kita pikir besar banget, sebenarnya kecil kalau dilihat dari sudut pandang lain. Traveling bikin kita lebih rendah hati dan lebih terbuka.

3. Mengingatkan Kita untuk Bersyukur

Pernah ngga, waktu jalan-jalan ke alam, tiba-tiba kita terdiam? Entah lihat laut luas, gunung menjulang, atau langit penuh bintang. Ada rasa kecil tapi juga hangat di hati. Traveling sering bikin kita ingat lagi bahwa dunia ini luas dan indah. Bahwa kita ngga sendiri. Dan bahwa ada banyak hal sederhana yang patut disyukuri.

4. Traveling Itu Investasi Rasa, Bukan Cuma Foto

Memang sih, abis traveling itu kita bakal punya ribuan foto. Kenangan yang tertangkap yang mungkin bakal jadi memori yang menyenangkan. Tapi sesungguhnya, yang paling berharga dari traveling itu adalah rasa. Rasa lega, rasa tenang, rasa bahagia, bahkan rasa rindu untuk kembali. Semua itu jadi memori yang nggak bisa dibeli.

Wajar kalo abis pulang traveling, rasanya pengen berangkat lagi aja ke destinasi selanjutnya.

5. Menemukan Diri Sendiri

Kadang kita butuh jauh, supaya bisa lebih dekat dengan diri sendiri. Traveling bisa jadi momen refleksi: kita lagi apa, kita mau kemana, kita sebenernya butuh apa. Entah sambil duduk di tepi pantai atau sekadar menikmati kopi di kota baru, seringkali justru di sanalah kita menemukan jawaban yang selama ini dicari.

Makanya, kalau traveling sendiri, saya tuh suka banyak duduk lalu melamun. Bukan melamun yang kosong gitu, tapi lebih ke memikirkan makna hidup. 

Baca Traveling Sendiri Saat Hamil

The last, traveling itu bukan soal seberapa jauh kita pergi, tapi seberapa dalam kita merasakan. Bisa jadi cuma ke kota sebelah, bisa juga ke negara lain. Yang penting, setiap langkahnya membawa pulang sesuatu—bukan cuma oleh-oleh, tapi juga ketenangan jiwa. 

Comments

Most Wanted