Skip to main content

1000 Mangrove Di Pulau Tidung Untuk Jaga Ekosistem Bumi

 

Tahu ngga sih, mangrove atau yang lebih familiar dikenal dengan bakau, bisa menyelamatkan ekosistem di bumi kita? Sekumpulan pohon mangrove biasa tumbuh di area sekitar garis pantai, yang dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut. Berada pada tempat yang mengalami akumulasi bahan organik dan pelumpuran. Hutan mangrove atau hutan bakau merupakan suatu ekosistem yang khas karena adanya aktivitas daur penggenangan oleh pasang surut air laut. 

Mangrove Jakarta

Karena biasa hidup di area pantai, mangrove memiliki manfaat dalam menjaga ekosistem dalam bumi kita. Masih banyak yang belum peduli akan hal itu. Terbukti dengan kondisi hutan bakau yang kita miliki masih jauh dari kata terawat. Aksi penebangan juga perlu menjadi perhatian. Jangan sampai hal itu membuat kondisi lingkungan jadi memburuk. Padahal, manfaat mangrove itu sangat penting dalam mendukung kelestarian bumi kita. 

Manfaat Mangrove Bagi Lingkungan 

1. Tumbuhan yang mampu menahan arus air laut yang mengikri daratan pantai. Artinya, mangrove mampu menahan air laut agar tidak mengikis tanah di garis pantai.

2. Seperti tumbuhan lain, mangrove juga memiliki fungsi sebagai penghasil oksigen (O2) dan penyerap gas karbondioksida (CO2)

3. Sebagai tempat berlindung, hidup, dan mencari makan berbagai macam biota laut, seperti ikan-ikan kecil. Di area hutan mangrove yang cukup besar, sering terdapat binatang lain seperti kera dan burung.

Semua manfaat hutan bakau atau mangrove sangat esensial bagi kelangsungan hidup kita. Sebagai penghasil oksigen dan penyerap karbondioksida, hutan bakau harus dijaga kelestrariannya. Ia juga mampu mencegah abrasi karena pertahanan yang kokoh dari pohon mangrove. 

Coba bayangkan kalau hutan yang esensinya sebagai penghasil oksigen, tiba-tiba hilang. Bagaimana dengan nasib manusia yang ada di bumi? masih mampukah untuk bernafas dengan keterbatasan oksigen yang ada?

Makanya, sangat perlu ada gerakan atau kampanye dalam melestarikan hutan mangrove. Agar bumi ini bisa tetap bertahan, memberikan oksigen pada manusia di dalamnya. 

Penanaman 1000 Bibit Mangrove di Pulau Tidung 

Bersyukur banget masih ada yang aware dengan pentingnya mangrove bagi lingkungan. Komunitas Mangrove Jakarta yang berada di bawah Yayasan Mangrove Indonesia Lestari, merupakan salah satu komunitas yang fokus pada kelestarian hutan mangrove atau hutan bakau di Jakarta. 

1000 bibit mangrove
Bibit Mangrove 

Pada 19 Maret 2022 lalu, komunitas Mangrove Jakarta kembali menyelenggarakan penanaman 1000 bibit pohon mangrove. Kali ini, penanaman dilakukan di garis pantai Pulau Tidung Besar, Kepulauan Seribu, Jakarta. Aksi penanaman ini didukung oleh Pusat Budidaya dan Konservasi Laut Dinas Ketahanan, Kelautan, dan Pertanian DKI Jakarta, BEM FT UI, KAPA UI, dan komunitas Bloggercrony. Ada juga sukarelawan dari Yayasan Mangrove Indonesia Lestari dan mahasiswa dari Institut Pertanian Bogor. 

Program yang diusung oleh Mangrove Jakarta diberi nama I Plant Mangrove. Menurut Paundra Hanutama selaku Founder Yayasan Mangrove Indonesia Lestari, kegiatan penanaman mangrove ini sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan. Kegiatan penanaman bibit mangrove ini akan rutin dilakukan di Pulau Tidung. Harapannya, kegiatan ini bisa menjaga keseimbangan lingkungan dan mangantisipasi bencana lingkungan yang bisa saja terjadi. 

Ketua Divisi Magrove dan Tanaman Pantai PBKL, Fazhur R Lanuru mengatakan kalau penanaman pohon mangrove bisa menjadi cikal bakal destinasi wisata alam yang indah. Hutan mangrove bisa menjadi daya tarik dalam rencana ekowisata di Pulau Tidung. 

Paundra menambahkan, kegiatan pananaman mangrove ini juga sebagai bentuk kontribusi dari Yayasan Mangrove Indonesia Lestari dalam mendukung ekowisata yang didorong oleh Kemenparekraf dengan mengembangkan produksi ekowisata dalam empat dimensi, diantaranya : berbasis alam, mendukung konservasi, berkelanjutan, dan memiliki aspek pendidikan lingkungan kepada masyarakat di tiap-tiap lokasi. 

Aksi Penanaman Bibit Mangrove Oleh Blogger

Ada 5 blogger dari Bloggercrony yang terpilih untuk ikut serta dalam program I Plant Mangrove. Kelima blogger terpilih ini baru pertama kali ikut dalam program ini. Tentu jadi pengalaman yang menyenangkan, plus dapat ilmu baru sepurta mangrove. 

Bloggercrony Mangrove Jakarta
Bloggercrony Squad

Sebelum melakukan penanaman, mereka diberikan edukasi terlebih dulu. Jenis mangrove yang ditanam adalah Rhizophora Stylosa, dimana pembibitannya sudah dilakukan selama 4 bulan. Bayangkan, untuk mengubah biji buah bakau menjadi bibit yang memilki daun, dibutuhkan waktu selama itu. Jadi, terbayang gimana sedihnya kalau hutan mangrove malah rusak. 

1000 bibit mangrove ditanam menggunakan teknik rumpun berjarak. Teknik ini dianggap paling fleksibel dan hemat waktu. Lebih sesuai juga karena media tanamnya yang dominan pasir. Proses penanaman dilakukan saat air laut surut. Karena, untuk area penanaman dilakukan di Zona Intertidal, dimana area ini menjadi zona batas maksimal air pasang dan batas maksimal air surut. 

Para blogger menanam bibit mangrove setelah area bersih dari sampah. Memang sedih banget sih sama kondisi pantai kita. Masih banyak yang dengan mudahnya buang sampah sembarangan. Terutama sampah plastik dan sedotan. Sampah-sampah itulah yang menjadi ancaman hutan mangrove. Karena, sampah bisa menghambat nutrisi dan pertumbuhan mangrove. 

Dengan aksi yang dilakukan Mangrove Jakarta bersama blogger, sukarelawan, kita berharap hutan mangrove akan tetap lestari. Menurut data, Indonesia merupakan pemilik hutan mangrove terbesar di dunia. Luasnya lebih dari 20% total luas dunia, amazing ya. Jadi, ngga heran kalau Indonesia disebut-sebut sebagai paru-paru dunia. Karena memang, sumber oksigen banyak dihasilkan dari hutan mangrove. 

Jadi, kalau kita tidak bisa berkontribusi untuk menanam mangrove, setidaknya kita bisa jaga lingkungan dengan tidak buang sampah sembarangan. Terutama buang sampah ke aliran air yang mengarah ke laut. Sampah plastik itu jahat banget karena susah terurai hingga bertahun-tahun. 

Kita yang tinggal di bumi, sudah sepatutnya kitalah yang menjaga bumi. Kita yang menikmati alam, maka jaga alam agar tetap bisa memberikan keindahannya. Mulai dari diri sendiri, mulai dari langkah kecil, mulai dari sekarang. Yuk, bisa yuk jaga bumi agar tetap lestari!


Comments

Most Wanted