Penasaran pengen main ke  Dunia Fantasi atau Dufan, tapi bingung, ke sananya harus naik apa? Please, jangan bingung ya. Karena, di postingan kali ini, saya akan share rute ke Dufan dan bisa naik apa aja, untuk bisa sampai ke Dufan. Jadi, Dufan ini ada di area Ancol ya. Untuk bisa sampai ke Dufan, harus masuk gerbang Ancol dulu. Masuk Ancol, harga tiket masuknya Rp. 35.000/orang dan masuk Dufan, harga tiketnya mulai dari Rp. 150.000 - Rp. 270.000/orang. Harganya tergantung hari sepeti weekday atau weekend. Bisa tergantung momen dan promo juga. Jadi, kalau mau pastinya, bisa coba lihat di akun Instagram Ancol aja ya. Rute dan Pilihan Transportasi ke Dufan 1. Kereta KRL Moda transportasi masal ini bisa jadi pilihan transportasi menuju Dufan. Kalau kamu dari Bekasi, bisa naik KRL dengan tujuan Kampung Bandan. Keretanya ngga banyak, ngga seperti kereta tujuan Tanah Abang. Kayanya sih adanya setiap satu jam. Dari stasiun Kampung Bandan, bisa melanjutkan dengan ojek online atau kalau mau ...

Siapa sih yang ngga tau Ancol? Salah satu tempat rekreasi yang terkenal di Jakarta ini memang jadi spot favorit masyarakat yang mau refreshing. Di dalam Ancol, banyak spot menarik semacam theme park gitu, kaya Seaworld, Samudera, Bird Land, Atlantis Waterpark, dan Dunia Fantasi (Dufan). Cuma ya kalau mau masuk ke spot-spot tersebut, harus bayar lagi. Dulu ketika masih kecil, tiap lebaran pasti selalu diajak papah ke Ancol. Main air di pantai sambil piknik di pinggirnya. Bawa bekal dari rumah. Lalu dimakan bersama sambil duduk di atas tikar. Dari pagi hingga sore, setelah puas dan tangan jadi keriput karena kedinginan, baru deh pulang. Memori masa kecil yang ngga bisa dilupa sampai hari ini. Dan Jum'at (29/08) kemarin, mendadak ngide ngajak anak bujang ke Dufan. Sebelum dia berangkat ke Surabaya buat kuliah, quality time berdua dulu sama si anak sulung kesayangan. Terkahir ke Dufan pas gathering dari kantor suami, sekitar 2 tahun lalu. Tapi kalau ke Ancol, terkahir itu sekitar akhir...

Sebagai kota penyangga ibukota, Bekasi ngga punya banyak ruang terbuka hijau. Terutama ruang terbuka hijau yang cukup besar, yang lengkap dengan playground. Dimana bisa sekalian dijadikan tempat rekening sejenak. Beneran bisa dihitung jari sih, paling taman kecil di antara perumahan warga. Kalau sekadar nyari hiburan buat anak, ya oke lah. Tapi ya gitu, paling areanya terbatas dan ngga terlalu besar. Tapi, kalau di Jakarta lumayan banyak ruang terbuka hijau yang areanya cukup luas. Cocok banget tuh buat menghabiskan energi anak-anak yang doyan lari-larian. Sejak ada gubernur yang concern ketersediaan pada ruang terbuka hijau, wah akhirnya banyak banget 'park' yang dibuka. Taman dibuat senyaman mungkin, sehingga ngga cuma anak-anak aja yang bisa menikmati. Orangtuanya juga bisa ikutan refreshing.  Berikut rekomendasi wisata outdoor di Jakarta dan kota penyangga, Bekasi yang saya rangkum dari pengalaman sendiri dan beberapa referensi. 1. Jakarta Escape - Rumah Perubahan Lokasi pe...

Agak sulit ya kalau nyari tempat wisata outdoor di kota besar kaya Bekasi. Apalagi Jakarta. Karena lahan hijau makin terbatas, diubah menjadi deretan gedung-gedung tinggi. Kalaupun ada lahan hijau, paling ya taman-taman yang ngga seberapa luas. Sebagai warga Bekasi, mau cari tempat main outdoor buat anak pun pilihannya terbatas banget. Sebelum akhirnya, saya tahu kalau ada Jakarta Escape yang ternyata lokasinya di Bekasi. Hampir mepet Jakarta sih sebenarnya, cuma ya masih masuk Bekasi yang masih bisa dijangkau tanpa lewat tol. Akhir pekan ini, saya ngajak suami dan anak-anak buat main di Jakarta Escape. Sebenarnya, lokasi ini tuh banyak yang kenalnya sebagai Rumah Perubahan. Private areanya Prof. Rhenald Kasali yang awalnya hanya dipakai sebagai lokasi training dan meeting. Hingga akhirnya, Rumah Perubahan punya Jakarta Escape yang dibuka umum sebagai lokasi wisata untuk keluarga. Ada Apa Aja di Jakarta Escape? Jakarta Escape ini konsepnya adalah wisata outdoor, karena areanya berapa k...

Hari-hari terakhir liburan sekolah, biasanya sih diisi dengan menyiapkan keperluan sekolah dan segala perintilannya yang banyak banget. Ya ngga sih, bun? Apalagi yang masuk ke jenjang sekolah yang lebih tinggi. Semuanya serba baru, karena yang lama sudah ngga bisa dipakai. Kaya seragam, dari TK ke SD, SD ke SMP, dan SMP ke SMA. Belum lagi buku, tas, dan yang lain-lain. Jadi kalau pas mau udahan liburannya, sibuk lah pokoknya. Terus, biar pas kembali berjibaku dengan kerempongan anak sekolah beserta jadwal antar jemput anak, boleh lah buibu refreshing dulu kemana gitu. Biar full energinya, ketika harus membersamai anak-anak lagi di masa sekolah. Kaya yang saya lakukan kemarin. Datang ke pameran seni di Pos Bloc. Btw, ada yang belum tau Pos Bloc? Jadi Pos Bloc ini adalah gedung filateli Jakarta, yang lokasinya deket banget sama Masjid Istiqlal. TERASI, Menikmati Karya Seni dari 54 Ilustrator Lokal Gedung Pos Bloc disulap menjadi area pameran dan instalasi seni. Nama acaranya TERASI, kepe...

Salah satu 'oleh-oleh' pandemi yang sampai sekarang masih dilakukan adalah work from home, work from everywhere. Jadi kebiasaan baru yang hingga kini malah jadi kebiasaan.  Banyak yang kerja, tapi ngga harus pergi ke kantor. Kerjaan bisa dilakukan dimana aja, yang penting beres. Mau meeting juga tinggal pake zoom atau aplikasi meeting lain. Pokoknya serba online. Kebiasaan baru ini yang akhirnya bikin cafe jadi menjamur. Banyak cafe yang menawarkan fasilitas yang nyaman buat kerja. Salah satu cafe di Jakarta Selatan yang sering jadi pilihan buat kerja, ada Ulik Coffee. Lokasinya memang mepet antara Jakarta Selatan dan Tangerang Selatan. Kaya perbatasan gitu deh. Tapi, aksesnya mudah dijangkau. Even dengan transportasi umum sekalipun. Awal bulan kemarin, saya janjian sama teman buat kerja di Ulik Coffee. Bukan ngelamar kerja di Ulik Coffee ya, bukan. Tapi ada kerjaan yang harus diberesin, lalu terpilih lah si Ulik Coffee ini sebagai tempat buat menyelesaikan kerjaan itu. Begitu...

Bulan Ramadan tahun ini benar-benar ngga sering keluar rumah buat bukber. Selain mager, kayanya memang mau memanfaatkan waktu sama keluarga aja selama Ramadan ini. Tahun lalu, seminggu bisa sampai 2 kali seminggu keluar rumah karena undangan event, sekalian bukber. Tahun ini, skip undangan event dan bukber. Cuma sekali aja hadir di event MomUung, itu juga kajian dan sebelum Maghrib udah pulang. Menutup Ramadan tahun ini, salah satu teman ngajakin ketemuan, sekalian bukber. Karena memang cukup dekat, jadi gas deh. Ini pun udah di akhir-akhir Ramadan ketemuannya. Janjian ketemu di Mall Ciputra Cibubur. Cuma bukan di dalam mallnya, tapi sekitaran rukonya aja. Ada satu cafe yang menurut temanku, enak buat deep talk. Ngga rame dan vibes nya menang tenang banget, kaya lagi ada di rumah sendiri aja. Nama cafenya, Homy Kita. Lucu ya namanya. Dari namanya, kebayang, kaya lagi ada di rumah aja. Jarak dari rumah ke Cibubur sebenarnya sih ngga jauh-jauh amat. Cuma karena saya ngga lewat tol dan ko...

Waktu lagi scroll social media, tiba-tiba muncul sebuah postingan dari sebuah kanal berita Internasional. Sebuah cafe yang pemiliknya bukan orang Indonesia. Sangat menarik perhatian dan membuat penasaran. Karena, ternyata cafe tersebut milik warga Gaza. Asli, merinding menyaksikan kisah pemilik cafe. Bagaimana dia bisa keluar dari Gaza, lalu memilih Indonesia sebagai negara untuk menetap. Mau nangis. Sejak itu, penasaran banget sama cafenya. Dan, sudah bikin rencana sama teman buat  ketemuan di Elite's Cafe. Ammar Abu Ali, warga asli Gaza yang memutuskan keluar dari Gaza bersama kedua orangtua, istri, dan kakaknya. Ammar harus kehilangan 19 sepupunya, ketika tempat tinggalnya menjadi sasaran bom zionis. Setelah membayar biaya setara 79 juta rupiah per orang ke salah satu agency di Mesir, Ammar berserta keluarga berhasil keluar dari Gaza. Memilih Indonesia, karena dianggap paling aman. Ammar sangat terkesan dengan keramahan orang-orang Indonesia. Menurut Ammar, orang Indonesia adala...

Awal bulan, lagi pengen aja bawa anak-anak staycation di hotel yang ngga terlalu jauh. Karena pas banget ada jadwal arisan keluarga, jadi pengen nginep dulu di Jakarta. Biasanya kalau weekend, hotel suka penuh dan ratenya juga jadi lebih mahal. Qadarullah , dapat kamar dan akhirnya bisa staycation di Best Western Premier The Hive , Cawang. Hotel Best Western Premier The Hive ini lokasinya strategis. Dijamin ngga nyasar lah kalau nyari hotel ini. Gedungnya berwarna biru dan ada desain heksagonal seperti sarang laba-laba. Dari tol ke arah Garot Subroto pun sudah kelihatan. Kalau dari Bekasi, bisa belok ke UKI dulu, lalu putar balik kemudian bisa lewat underpass untuk menghindari lampu merah. Setelah underpass, gedung berwarna biru pun terlihat.

Bener-bener ngga berasa yaa tau-tau udah ada di penghujung tahun (lagi) aja. Kayanya baru kemarin sibuk bikin resolusi buat tahun 2018. Dari semua list yang dibuat pun banyak yang belum terealisasi, eh udah harus bikin resolusi lagi. Yah, namanya juga waktu, kan mereka terus berjalan maju. Mau ngga mau, kita juga ngikut kan.  Jelang tahun baru ini, kira-kira udah ada rencana apa nih? Karena saya bukan tipe yang ngerayain tahun baru, jadi yaa biasa aja. Yang bikin seneng paling karena anak-anak dan suami bisa libur yang lumayan panjang, jadi bisa liburan agak jauhan yang pakai nginep gitu.  Kendala yang terjadi ketika mau liburan keluar kota adalah macet dimana-mana. Udah pusing duluan lah mikirin macetnya. Orang-orang yang tinggal di kota besar kaya Jakarta dan Bekasi, tumplek di jalan tol Jakarta - Cikampek demi yang namanya liburan. Kalau ngga kuat-kuat mah, udah males duluan lah. 

Fast food. Konon, mereka yang hobi makan makanan fast food punya potensi lebih besar kena berbagai penyakit. Mulai dari muka yang mudah berjerawat sampai penyakit kardiovaskular. Ngeri sih, tapi apa benar begitu?  Memang ada informasi dan data yang menyebutkan seperti itu. Tapi, saya pribadi sih ngga sepenuhnya setuju. Bukan makan fast food pun kalau ngga pintar atur polanya, bisa bikin penyakit juga. Jadi sebenarnya, bukan salah makanannya. Tapi, kita sebagai pelakunya yang mesti tahu aturan makannya. Dengan begitu, mau makan fast food pun ngga masalah. Asal tahu triknya. Saya termasuk yang suka makan di fast food resto. Ngga semua resto sih, karena tetap harus pilih-pilih. Walau suka tapi ngga sering banget kok. Biasanya sebulan itu hanya 2 - 3 kali aja. Kalau sering-sering kan ngga bagus juga. Selain ngga bagus buat kesehatan, ngga bagus juga buat dompet. Jadi better diatur supaya keuangan negara tetap aman, yes. 

Biasanya kalau weekend, saya sama suami suka ngajakin #thetazakka jalan-jalan. Walau cuma ke mall deket rumah, yang penting keluar rumah lah. Jalan bareng-bareng buat refreshing. Paling yang kita lakuin itu makan terus main di area permainan anak-anak. Itu aja udah bikin anak-anak senang. Setidaknya mereka-yang-sekolahnya-full-day- bisa sedikit relax . Biar hari senin bisa semangat lagi sekolahnya. Akhir pekan kemarin, lagi pengen banget ngajak anak-anak jalan-jalan. Eh, pas banget diajakin sama Grand Tjokro Jakarta buat ikutan Family Time. Acaranya bareng sama temen-temen dari BloggerCrony. Cuma ada 10 keluarga aja yang ikutan dan diajak seru-seruan di hotel. 

Salah satu hal yang paling menyenangkan itu kalau bisa kumpul sama temen ya. Selain bisa ngobrol ngalor ngidul yang kadang banyakan ngga jelasnya, pasti bakal ada makan-makannya. Lupakan dulu timbangan yang mendadak jarumnya jadi ke kanan, yang penting happy bisa ketawa-ketiwi bareng temen. Tambah asik lagi kalau ngumpulnya di tempat yang cozy adem. Dijamin makin betah deh ngobrolnya.