Skip to main content

Traveling Sendirian Sambil Bikin Konten, Why Not?

 

Sejak jadi blogger dan kini menekuni profesi sebagai pembuat konten, kayanya hampir setiap momen yang terjadi, sayang kalau dilewatkan begitu saja. Minimal banget, ada foto yang tersimpan dan bisa dijadikan stok konten. Baik buat diunggah di Instagram, Facebook, atau Blog. Kalau punya stok konten, ngga bingung apa yang mau diunggah dan bisa selalu update. Yang namanya pembuat konten kan harusnya bisa konsisten untuk unggah kontennya. 

Content Creator

Pas ada momen traveling, jadi kesempatan banget buat perbanyak stok foto dan video. Dari kedua itu nantinya, bisa diolah menjadi sebuah tulisan blog, story dan feed Instagram, sekadar status singkat di facebok, atau utas di twitter. Makanya, pas traveling saya suka kosongin dulu memori gawai. Supaya pas ambil gambar dan video, ngga terkendala dengan memori gawai yang penuh. Bisa lebih puas ambil gambar dan video. 

Desember tahun lalu, saya ada kesempatan buat solo traveling ke Singapura dan Malaysia. Sebenarnya dalam rangka babymoon sih, tapi babymoonnya sendirian aja tanpa suami :p Alhamdulillah suami mengizinkan istrinya yang sedang hamil 5 bulan buat traveling, sendirian. Suami hanya mengutip penggalan lirik lagunya Tulus 'hati-hati di Jalan' dan transferan sejumlah dana untuk bertahan menikmati traveling, tentu saja. 

Buat saya yang memang hobi jalan, traveling sendiri bukan sebuah masalah. Asal semua dipersiapkan dengan baik, liburan sendiri ya seru juga. Apalagi nantinya kita bisa lebih fleksible atur itinerary. Mau kemana pun, tinggal atur sendiri. Jadi, walau traveling bareng teman itu menyenangkan, traveling sendiri pun ngga kalah menyenangkan. 

Tips Solo Trip

Kalau seorang pembuat konten sedang traveling, sejatinya pasti ide-ide bakal penuh. Mau posting ini itu, mau buat tulisan tentang ini dan itu. Yang penting, bahan untuk membuat kontennya sudah ada. Cuma ya ada juga sih, yang penting ada stok aja dulu. Perihal nantinya mau dibuat apa, nanti dipikirkan. Kadang saya ya ada di posisi banyakin stok konten aja dulu, postingnya gimana ya nanti dipikirkan lagi. 

Menikmati Perjalanan dan Merekamnya 

Traveling bagi saya adalah salah satu bentuk rasa syukur, serta perenungkan. Kalau mau tahu berapa besar kekuasaan dan ciptaanNya, melakukan perjalanan adalah salah satu yang bisa dilakukan. Berada di tempat baru, berinterksi dengan orang yang baru berjumpa, hingga beradaptasi dengan budaya dan kebiasaan mereka. 


Jika traveling ke luar negeri, kita akan dihadapkan dengan berbagai hal yang lebih menantang lagi. Bahasa, budaya, mata uang, hingga memahami bagaimana kita harus berinteraksi dengan warga di negara tersebut. Cukup menantang, tapi seru. Itulah yang saya cari ketika punya kesempatan melakukan perjalanan ke luar negeri. Ya memang, baru bisa ke negeri tetangga saja, dimana dari banyak hal masih sangat mirip dengan Indonesia. Tapi walau begitu, saya tetap merasa tertantang dan selalu excited tiap kali kaki ini menjejak di negara lain. 

Yang paling menantang, ketika saya berhasil membawa suami dan anak-anak berkunjung ke Singapura dan Malaysia. Tantangannya dimulai ketika masih di rumah. Bagaimana saya harus memberikan briefing ke anak-anak tentang negara yang akan dikunjungi. Menyiapkan dokumen perjalanan, memesan tiket pesawat, hingga menyiapkan mata uang dari negara yang akan dikunjungi. Belum lagi, baju dan perlengkapan lain yang harus dibawa. Sangat menantang, tapi sangat seru dan saya menikmatinya. Apalagi saat itu, 2 dari 3 anak yang saya bawa adalah balita. Kebayang ribetnya, tapi excitednya melebihi perasaan ribet. 

Ketika sampai di negara tujuan, tantangannya lebih seru lagi. Bagaimana orangtua harus paham kemampuan anak, aware akan tanda-tanda lelah dan bosan dari anak. Mengatur itinerary yang fleksibel, memilih penginapan yang ramah anak, hingga mencari spot wisata dan makan yang sesuai. 

Traveling With Kids

Agar momen itu tidak hilang dari ingatan, saya merekamnya dalam sebuah tulisan di blog. Catatan perjalanan yang saya tulis bisa jadi kenang-kenangan, yang nantinya bisa kembali dibaca oleh anak-anak. Karenanya, setiap kali melakukan perjalanan, mengambil gambar dan video adalah hal yang wajib. Walaupun hanya beberapa gambar yang sempat diabadikan, tapi itu sudah bisa menjadi bahan untuk membuat tulisan. 

(baca Traveling With Kids)

Begitu juga saat traveling sendirian. Buat saya, mengabadikan setiap perjalanan adalah harus. Bagi seorang blogger dan content creator, tiap foto dan video yang diambil memiliki cerita. Jadi, sayang banget jika traveling tanpa ada rekaman yang tersimpan. Buat kamu para content creator, yang berencana melakukan traveling sendirian, ada sedikit tips dari saya 

  • Buat content plan (bisa ditulis dalam post it atau buku catatan) spot mana saja yang akan diambil gambar atau video. Ini bisa juga dimasukkan ke dalam itinerary agar tidak terlewat. Setelah mandatory image or video beres, kamu bisa ambil gambar secara random. 
  • Bawa tongkat selfie atau mini tripod agar kamu bisa mengambil gambar diri kamu secara mandiri. Kalau tidak ada, bisa juga sih memanfaatkan botol minum, tembok, pohon untuk menyenderkan gawai yang sudah diatur timernya. 
  • Kalau tidak canggung dan kamunya berani, bisa juga minta tolong orang untuk mengambil gambar. Cuma harus hati-hati ya kalau pakai opsi ini. Pastikan kamu yakin kalau orang yang dimintakan tolong adalah orang baik-baik
  • Untuk video, kamu bisa mengambil footage dengan durasi pendek-pendek. Footage yang kamu ambil nantinya bisa dijadikan video reels, dimana durasinya terbatas. 
  • Untuk foto, bisa 2-3 kali ambil angle yang sama. Lalu pilih yang terbaik, sisanya bisa dihapus untuk agar memori tidak cepat penuh. 
  • Unggah konten yang sudah matang setelah perjalanan selesai, atau ketika kamu kembali ke rumah. Ini agar kamu bisa menikmati perjalanan sepenuhnya. 

Membuat Konten Baik dengan Dukungan Internetnya Indonesia

Kalau saya pribadi, lebih suka untuk update konten perjalanan setelah kembali ke rumah. Saya punya kesempatan untuk mengolah konten dengan lebih santai. Kalau bikin kontennya ketika di perjalanan, saya kok merasa tidak maksimal aja. Kalau traveling ya maunya benar-benar menikmati perjalanan, bukan sibuk dengan media sosial. 

Internet Provider

Setelah kembali ke rumah, barulah saya 'bongkar' semua rekaman perjalanan yang saya lakukan. Ratusan foto dan video, siap dijadikan konten. Sambil memilah foto dan video, sambil memikirkan konsep konten yang akan diunggah. Sebagai pembuat konten yang baik, konten yang nantinya diunggah haruslah yang memiliki manfaat. Karena kalau saya sendiri yakin, konten yang baik akan memberikan dampak yang baik juga bagi pembuatnya. 

Membuat dan mengolah konten hingga mengunggahnya ke laman media sosial, pasti perlu dukungan sinyal internet yang mumpuni. Seperti IndiHome yang mendukung para pembuat konten untuk terus berkreasi di dunia siber. IndiHome dari Telkom Indonesia merupakan provider internet yang sudah cukup berpengalaman. 

IndiHome merupakan layanan digital yang menyediakan internet, telpon rumah, dan TV interaktif dengan beragam pilihan paket serta layanan yang bisa dipilih sesuai kebutuhan.

IndiHome sudah membangun jaringan fiber optic sepanjang 170.885 km di seluruh Nusantara. Kecepatan internet unlimitednya mencapai 300 Mbps. Selain cepat, akses internetnya pun stabil dan tahan terhadap cuaca. Jadi, aktivitas seorang content creator bisa berjalan dengan lancar dan tanpa gangguan. 

Kebutuhan seorang content creator terhadap internet itu kaya kebutuhan basic aja. Apalah jadinya kalau lagi ada pekerjaan yang kudu diselesaikan, tapi internetnya kurang mendukung. Bisa-bisa pekerjaan ngga selesai dan malah mengecewakan yang memberi pekerjaan. Bahkan, sekalipun ngga ada pekerjaan yang urgent, kebutuhan koneksi internet ya tetap berjalan. 

Internet Provider

IndiHome yang menjadi internet provider terbaik dan terfavorit, mengakomodir kebutuhan kita terhadap internet. Terlebih bagi seorang content creator yang pekerjaannya harus selalu terhubung dengan koneksi internet. Berdasarkan data tahun 2021, IndiHome sudah memiliki 251.116 Base Transceiver Station (BTS) yang tersebar hingga pelosok negeri. Pelanggannya telah mencapai 8,6 juta di seluruh Indonesia. 

Pilihan paket internet yang ditawarkan oleh IndiHome dari Telkom Indonesia cukup banyak dan variatif. Bisa disesuaikan aja dengan kebutuhan di rumah. Pilihan paketnya bisa dicek di sini ya. 

Konten yang baik, didukung dengan internet provider yang baik :) Sebagai pembuat konten, kita punya tanggung jawab menghasilakan konten yang bermanfaat. Ada value dari setiap konten yang dibuat. Jangan sekadar ingin viral, hingga membuat konten yang tidak ada faedahnya. Walau kontennya sangat sederhana, tapi jika ada nilai lebih dan inspiratif, maka konten itu akan sangat berguna. 

Jadi, yuk jadi content creator yang baik dengan selalu menghadirkan konten-konten baik yang bermanfaat. Karena kita ngga tau, konten kita yang mana yang akan menjadi solusi dari masalah orang lain. So, semangat berkonten yang baik ya!

Comments

Most Wanted