Esensi Traveling Sebagai Core Memory Pada Anak

Kalau ditanya, better beliin anak mainan atau ngajak mereka liburan? Jawabnya, tentu ngajak mereka liburan lah. Kalau beli mainan, yang main anaknya aja. Tapi kalau liburan, ayah ibunya ikutan menikmati kan. Bukan tanpa sebab ya, kalau saya lebih suka ngajak anak-anak jalan ketimbang beliin mereka mainan. Karena, daripada beli mainan yang sebulan dua bulan rusak, mending uangnya dikumpulin jadi budget traveling.

Walau misal bisanya cuma ke dalam kota aja, anak-anak akan happy kalau bisa pergi bareng orangtua dan saudara-saudaranya. Mereka ngga liat atau ngga ingat apa aja yang orangtuanya kasih tapi merek akan ingat kemana orangtuanya ngajak mereka pergi.

Banyak sekali manfaat yang dihasilkan dari sebuah perjalanan. Kadang tanpa disadari, malah tercipta core memory yang baik buat anak. Core memory adalah kenangan yang sangat membekas dalam otak. Sehingga, menghasilkan kenangan yang kuat dan sulit dilupakan.

Lalu, bagaimana traveling bisa memiliki esensi  sehingga menjadi core memory pada anak?

1. Menumbuhkan rasa percaya diri. Anak yang sering diajak traveling, memiliki tingkat kepercayaan diri yang lebih tinggi. Karnaa, ketika traveling anak akan bertemu dengan lain. Mereka belajar berkomunikasi dengan orang baru, memiliki kemampuan memecahkan masalah.

2. Meningkatkan rasa syukur. Dari sebuah perjalanan, anak akan banyak bertemu dengan hal. Itu yang bisa dijadikan pelajaran untuk mengucapkan rasa syukur. Bukan berarti menjadi yang beruntung dari mereka yang kekurangan, tapi bersyukur atas apa yang sudah dimiliki

3. Kemampuan merencanakan. Anak belajar untuk merencanakan aktivitas-aktivitas apa saja yang possible dilakukan saat traveling. Apa saja yang dibutuhkan, berapa durasinya, hingga planning lain jika planning awal meleset untuk dilakukan. Hal ini bisa menjadi sarana latihan untuk menjadi seorang event organizer 

Sebenarnya masih banyak sekali esensi dari sebuah traveling bersama anak. Jangan dilihat kalau traveling hanya sekadar buang uang aja. Tapi lebih dari itu semua. Anak bukan cuma belajar hal baru, tapi juga nambah skill.

Jadi, ngga akan pernah rugi kalau menyempatkan diri melakukan perjalanan. Entah ke lokasi-lokasi terdekat dulu, bikin aktivitas, makan bareng, dan ngobrol. Dengan begitu, quality time bakal terjadi dan itu yang diharapkan dari sebuah perjalanan.

.