Kalau keluar kota, salah satu yang dicari adalah kedai kopi lokal. Bukan coffee shop yang sudah menjamur di ibukota. Karena saya yakin, ada ciri khas dari kopi di setiap daerah. Walau sama-sama kopi dan saya pun ngga terlalu bisa membedakan jenis kopi, tapi saya bisa merasakan kopi yang enak.
Setelah urusan briefing dan rehearsal beres, saya dan teman-teman keluar buat cari kopi. Sama warga lokal, direkomendasikan Titik Tuju. Oke lah, kami yang wisatawan ini ya nurut aja. Jarak dari hotel ke Titik Tuju pun ngga terlalu jauh. Kata warga lokal, Kediri itu kota kecil, jadi muter-muter pun ya ketemunya di situ lagi, di situ lagi
Titik Tuju direkomendasikan sama teman, karena katanya punya kopi yang enak. Suasananya juga enak. Biasa jadi tempat nongkrong anak muda lokal.
Sampai di Titik Tuju, langsung terpesona dengan mesin besar yang berada di dalam toko. Mesin itu adalah mesin penggiling biji kopi. Berkarung-karung biji kopi membuat aroma kopi menguar ke seluruh sudut toko. Aroma yang bisa meredakan pusing dan bikin suasana hati jadi lebih baik.
Kopi sudah dikemas dengan berbagai macam varian. Ada kopi campuran antara robusta dan arabica. Lalu, prosentase antara robusta dan arabica juga dibedakan. Ada yang 50:50, 30:70, 40:60. Dikemas masih dalam bentuk biji. Kalau di rumah ngga punya grinder, bisa minta digiling dengan tekstur yang bisa disesuaikan. Kalau buat kopi tubruk, hasil gilingannya agak kasar. Sedangkan kalau buat dipress jadi espresso, teksturnya lebih halus.
Pesan Apa?
Setelah membeli kopi kemasan, beranjak ke ruangan sebelah untuk memesan kopi siap minum. Jadi di sebelah toko biji kopi, ada cafe untuk kita bisa menikmati kopi yang disajikan oleh barista.
Saya pesan cafe latte dengan tingkat keasaman standar. Sedangkan teman-teman saya ada yang pesan hot chocolate, aren latte, dan crysant tea. Untuk cafe latte nya, menurut saya cukup enak. Sayang terlalu banyak busa. Sedangkan aren latte milik teman saya, lumayan enak. Sesuai dengan seleranya katanya.
Selain kopi, Titik Tuju menyediakan dessert. Tapi sayang, pilihannya terbatas banget. Kalau yang saya lihat, hanya ada beberapa cake di etalase. Sepertinya, Titik Tuju memang fokus dengan varian kopinya.
Rate
Untuk harga, menurut saya masih affordable. Baristanya juga friendly dan mau menjelaskan tentang kopi.
Untuk tempat, tidak ada pendingin ruangan. Ruangnya terbuka dengan beberapa jendela besar. Pintu dan jendela dibiarkan terbuka, untuk memberi akses pada udara. Sirkulasi udara cukup baik. Tapi sayang, banyak pengunjung yang merokok di dalam cafe. Jadi buat kami yang tidak merokok, sungguh sangat menganggu.
Area duduknya tidak sedikit, tapi ya tidak banyak juga. Ada beberapa perabot jadul yang dijadikan dekorasi cafe. Di ujung cafe, ada barber shop a.k.a pangkas rambut khusus pria. Bisa tuh kalau mau sekalian potong rambut juga. Ada outdoor area, dengan beberapa bangku dan meja.
Menurut teman saya, warga lokal yang merekomendasikan Titik Tuju, kedai kopi ini sudah lama eksis. Tapi, lokasinya selalu berubah-ubah atau berpindah-pindah. Mungkin karena harga sewa tempatnya yang menjadikan Titik Tuju harus berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya.
Titik Tuju jadi kedai kopi yang tidak hanya menjual kopi siap minum. Tapi jadi tempat bagi mereka yang mau meracik kopinya sendiri. Mungkin saja, banyak warung kopi yang membeli biji kopinya di Titik Tuju. Karena melihat berkarung-karung biji kopi. Pasti konsumennya sudah sangat banyak.
Rate saya untuk Titik Tuju, 4/5. Hanya perlu make over ruangan agar terlihat lebih bersih dan rapih. Agar pengunjung juga lebih nyaman saat menikmati segelas kopi di Titik Tuju.
📍Titik Tuju Coffee & Roastery
Jl. Ahmad Yani No.51, Tepus, Ngadirejo, Kec. Kota, Kota Kediri, Jawa Timur 64122
Comments
Post a Comment